Posts

Umur Panjang

Image
Syaiful Bahri Alkisah tersampaikan cerita ini kepadaku. Diceritakan dalam sebuah seminar dan pusat pelatihan yang diikuti seorang rekan kerja (yang telah berpulang ke rahmatullah 070421) semoga Allah menerima segala amal ibadahnya.  Seorang pemateri dihadapan peserta bercerita tentang umur manusia yang sebenarnya jauh lebih pendek dari hewan. Dengan sambil sedikit menahan tawanya, almarhum bercerita yang dirasa ceritanya itu sebagai hal yang lucu. Ia pun memberi contoh tiga jenis nama hewan. 1. Monyet 2. Kerbau 3. Anjing Karena manusia merasa umurnya lebih pendek dari ketiga hewan itu. Timbul rasa iri dan ingin memiliki umur yang lebih panjang dari Monyet, Kerbau dan Anjing. Kemudian manusia pun meminta kepada Tuhan,agar umur mereka dilebihkan dari hewan-hewan itu. Tapi Tuhan tidak bersedia memberi. Karena batas umur sudah ditetapkan. Manusia diminta untuk bernegosiasi kepada Monyet, Kerbau dan Anjing. Apakah ketiga hewan itu bersedia bila sebagian umur mereka diberikan kepa

Kisah Raja Ular dan Seekor Ulat

Image
Oleh: Syaiful Bahri Ular kecil itu sudah menjadi raja. Raja ular. Semua ular yang ada di wilayah kerajaannya takut dan tunduk kepadanya. Titah dan perkataannya menjadi undang-undang yang harus dipatuhi. Siapa yang berani melanggar harus dihukum. Siapa yang melawan ditangkap. Raja ular pun tak sungkan langsung memakannya. Penjara disiapkan untuk-ular-ular yang membangkang. Anak cucu keturunannya di kucilkan, diasingkan, disiapkan sebagai sajian makanan bagi tamu-tamu kerajaan. Mereka disebut sebagai pemberontak dan pengkhianat kerajaan. Raja ular memiliki kekuasan yang luas dan tak terbatas. Salah satu kesenangan raja ular adalah berburu. Dengan sorot matanya yang tajam dan penciumannya yang liar. Raja ular mampu menangkap buruannya dengan gesit. Ia pun langsung membelit buruannya dan meremukkan tulang-tulangnya. Karena sifatnya yang rakus, raja ular selalu menelan buruannya tanpa mengunyah terlebih dahulu. Perutnya sering terlihat buncit karena penuh makanan. Tapi raja ular tidak p

CORONA dan Kancil Yang Kelaparan

Image
By: Syaiful Bahri  Ingat Kancil? Binatang bertubuh kecil yang katanya sangat cerdik. Dalam dunia dongeng kecerdikan si Kancil sangat kesohor. Kancil menjadi hewan yang merdeka dan banyak akal. Hidup di dalam hutan, kancil digambarkan sebagai hewan yang lincah, ceria, berani, dan suka menolong. Dengan kecerdikannya, banyak binatang-binatang lain yang suka berteman dengannya. Kancil sering dimintai pendapatnya dan selalu berhasil memberikan solusi . Suatu kali, Kancil merasa lapar. Setelah berjalan jauh Ia mendapati sebuah sungai. Diseberang sungai itu, Ia melihat ada banyak makanan, segala macam jenis buah-buahan dan tanaman. Kancil bingung bagaimana caranya ia menyebrangi sungai. Saat berada di tepi sungai, tiba-tiba seekor buaya menggigit kakinya. Hup..! kancil tentu saja sangat terkejut. Buaya yang sedang kelaparan siap menelan dan mengunyahnya. Tapi kancil tidak kehilangan akal, Ia mencoba untuk tenang. Singkat cerita, Sang Kancil meminta penangguhan kepada Buay

CORONA Akan Berlalu Jangan Ngeyel

Image
By: Syaiful Bahri Sudah banyak himbauan yang disampaikan. Berulang-ulang dan diinformasikan lewat berbagai macam cara. Tetap di rumah aja, Stay at home. Cuci tangan, Jaga kebersihan. Tetap berolah raga, Makan-makanan bergizi. Jangan ke luar rumah bila tidak memiliki keperluan mendesak. Isolasi mandiri jika merasa pernah kontak dengan terkonfirmasi Covid-19. Juga anjuran untuk tidak mudik, bila sayang keluarga di kampung, karena dinilai memiliki potensi besar dalam penyebaran si Corona.Virus yang terus semakin populer dan mendunia. Dan terakhir kebijakan yang mengharuskan pake masker bagi siapa pun. Demi pencegahan. Duh, himbauan tak henti itu masih aja banyak yang mengacuhkannya. Orang-orang masih suka berkumpul dalam keramaian, nongkrong-nongkrong seolah tak pernah mendengar himbauan. Wajar kalau banyak yang merasa resah. Banyak yang prihatin. Baik dari masyarakat maupun pemerintah. Sehingga sebagian masyarakat seolah tidak mengindahkan himbauan maupun anjuran untuk tetap

CORONA dan WAJAH KOTA BARU

Image
By: Syaiful Bahri Ini bukan cerita tentang rencana pemindahan ibu kota. Yang katanya sudah ada alokasi dana untuk rencana pembangunannya. Ini bukan cerita tentang itu. Karena aku tidak punya data untuk menuliskannya. Aku tidak tahu, Apakah Pak Presiden pun masih memikirkan rencana itu, di saat Corona hampir merata di setiap daerah. Atau rencananya semakin di percepat, karena Jakarta sudah menjadi pusatnya penyebaran Virus Corona. Bukannya lagi pusatnya ibu kota? Aku pun takut kalau mengada-ngada entar Hoaks katanya. Aku bisa-bisa diburu dan masuk penjara karena pembuat huru hara dan kerusuhan saja. Berita tentang wabah Corona terus semakin meluas. Setiap waktu dan hari media Tidak berhenti memberitakannya. Tidak hanya di ibu kota saja , tapi juga daerah-daerah hampir di seluruh Indonesia. Wabah   Corona Covid 19 masih belum bisa dihentikan penyebaran dan penularannya. Ditengah-tengah masyarakat   ada kepanikan, ada ketakutan, kekecewaan dan juga pengharapan. Media sosial r

CORONA BUKAN MARCONA

Image
By: Syaiful Bahri Ingat! Ini tidak main-main. Tapi sebuah peringatan. Juga ada upaya pencegahan. Bukan canda-candaan. Simpan dulu tawamu. Tahanlah rasa rindu itu . Hari ini aku kedatangan tamu, kakak sepupuku. Puluhan tahun sudah tidak bertemu, karena ia tinggal di kota lain, di propinsi yang berbeda. Awalnya aku tidak lagi mengenalnya, mungkin karena usia yang terus bertambah, wajah pun mulai tampak tua. Makin banyak kerutnya. Tapi semangatnya tidak pernah berubah untuk berkunjung kesanak saudara. Sudah lama tidak berjumpa. Sebagai adik yang relatif lebih muda dan tradisi lama, aku menyalaminya tanpa berpikir apa-apa. Hanya aku tidak memeluk ciumnya. Kami pun duduk di ruang tamu melanjutkan cerita. Kutinggalkan laptop yang sedang menyala. Kupasang wajah tawa dan ceria menyambut hangat dirinya. “Sudah hampir seminggu kakak   ada di sini,” awal ceritanya. Ada pesta pernikahan. Makanya kakak datang kemari.” Dengan tersenyum aku mencandainya, upaya menepis kekhawa

“Corona dan Negeri Tak Bertuhan”

Image
By: Syaiful Bahri Konon ceritanya, setiap 100 tahun sekali muncul   wabah yang mematikan. Penyakit pembunuh yang menyeramkan menyerang manusia tanpa pandang buluh. Pembunuh yang tidak kenal kompromi kepada siapa pun. Pembunuh yang tidak mau tawar menawar. Apalagi suap menyuap dengan dollar dan nilai mata uang negeri mana pun. Wabah pembunuh itu muncul tiba-tiba. Ia wabah penyakit menular yang bergerak sangat cepat. Secepat kilat menyambar. Tidak terlihat dan tertangkap oleh mata. Bentuknya tidak dikenali, sangat buruk rupa. Orang menyebutnya dengan virus. Katanya, seratus tahun yang lalu seorang petapa sakti berkaca mata pernah melihatnya. Seketika kesaktiannya menghilang. Petapa sakti tersebut sangat terkejut karena ia merasakan tubuhnya menjadi lemah. Tongkatnya jatuh dan terlepas dari genggamannya. Kakinya gemetar tak kuat menopang tubuh gendutnya. Kedua matanya seolah hendak keluar dari kelopaknya. Wajahnya pucat, mulutnya menganga seolah ingin teriak histeris. K