Posts

Showing posts from March, 2020

CORONA dan WAJAH KOTA BARU

Image
By: Syaiful Bahri Ini bukan cerita tentang rencana pemindahan ibu kota. Yang katanya sudah ada alokasi dana untuk rencana pembangunannya. Ini bukan cerita tentang itu. Karena aku tidak punya data untuk menuliskannya. Aku tidak tahu, Apakah Pak Presiden pun masih memikirkan rencana itu, di saat Corona hampir merata di setiap daerah. Atau rencananya semakin di percepat, karena Jakarta sudah menjadi pusatnya penyebaran Virus Corona. Bukannya lagi pusatnya ibu kota? Aku pun takut kalau mengada-ngada entar Hoaks katanya. Aku bisa-bisa diburu dan masuk penjara karena pembuat huru hara dan kerusuhan saja. Berita tentang wabah Corona terus semakin meluas. Setiap waktu dan hari media Tidak berhenti memberitakannya. Tidak hanya di ibu kota saja , tapi juga daerah-daerah hampir di seluruh Indonesia. Wabah   Corona Covid 19 masih belum bisa dihentikan penyebaran dan penularannya. Ditengah-tengah masyarakat   ada kepanikan, ada ketakutan, kekecewaan dan juga pengharapan. Media sosial r

CORONA BUKAN MARCONA

Image
By: Syaiful Bahri Ingat! Ini tidak main-main. Tapi sebuah peringatan. Juga ada upaya pencegahan. Bukan canda-candaan. Simpan dulu tawamu. Tahanlah rasa rindu itu . Hari ini aku kedatangan tamu, kakak sepupuku. Puluhan tahun sudah tidak bertemu, karena ia tinggal di kota lain, di propinsi yang berbeda. Awalnya aku tidak lagi mengenalnya, mungkin karena usia yang terus bertambah, wajah pun mulai tampak tua. Makin banyak kerutnya. Tapi semangatnya tidak pernah berubah untuk berkunjung kesanak saudara. Sudah lama tidak berjumpa. Sebagai adik yang relatif lebih muda dan tradisi lama, aku menyalaminya tanpa berpikir apa-apa. Hanya aku tidak memeluk ciumnya. Kami pun duduk di ruang tamu melanjutkan cerita. Kutinggalkan laptop yang sedang menyala. Kupasang wajah tawa dan ceria menyambut hangat dirinya. “Sudah hampir seminggu kakak   ada di sini,” awal ceritanya. Ada pesta pernikahan. Makanya kakak datang kemari.” Dengan tersenyum aku mencandainya, upaya menepis kekhawa

“Corona dan Negeri Tak Bertuhan”

Image
By: Syaiful Bahri Konon ceritanya, setiap 100 tahun sekali muncul   wabah yang mematikan. Penyakit pembunuh yang menyeramkan menyerang manusia tanpa pandang buluh. Pembunuh yang tidak kenal kompromi kepada siapa pun. Pembunuh yang tidak mau tawar menawar. Apalagi suap menyuap dengan dollar dan nilai mata uang negeri mana pun. Wabah pembunuh itu muncul tiba-tiba. Ia wabah penyakit menular yang bergerak sangat cepat. Secepat kilat menyambar. Tidak terlihat dan tertangkap oleh mata. Bentuknya tidak dikenali, sangat buruk rupa. Orang menyebutnya dengan virus. Katanya, seratus tahun yang lalu seorang petapa sakti berkaca mata pernah melihatnya. Seketika kesaktiannya menghilang. Petapa sakti tersebut sangat terkejut karena ia merasakan tubuhnya menjadi lemah. Tongkatnya jatuh dan terlepas dari genggamannya. Kakinya gemetar tak kuat menopang tubuh gendutnya. Kedua matanya seolah hendak keluar dari kelopaknya. Wajahnya pucat, mulutnya menganga seolah ingin teriak histeris. K

CORONA DIDEKATMU II

Image
By: Syaiful Bahri Penularannya sangat cepat.   Cara mengatasinya pun sangat-sangat tidak mudah. Obat ajaib penyembuhnya pun belum ada. Virus Corona benar-benar menggoncang sendi-sendi kehidupan masyarakat dunia. Banyak pemimpin negara yang harus mengambil keputusan yang penuh dilema. Menyelamatkan nyawa rakyatnya atau menyelamatkan ekonominya. Tentu keduanya sangat penting dan berharga, ibarat pepatah buah Simalakama ‘Dimakan mati mamak enggak dimakan mati bapak’ hemm... Anjuran dan himbauan agar berada di rumah aja terus dikampanyekan. Bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah di rumah. Himbauan itu telah disampaikan oleh Presiden Jokowi dan berulang disampaikan oleh berbagai media. Baik media elektronik, cetak maupun media sosial lainnya. Kita   harus bersama-sama melawan Virus Corona. Pertanyaannya, bagaimana dengan masyarakat kecil yang hidup dan bekerja sebagai buruh harian lepas, atau usaha dan pedagang kecil yang sehari-harinya harus bekerja dan menc

CORONA DI DEKATMU I

Image
By: Syaiful Bahri Gini aja, kalau kamu mengalami gejala seperti pilek, sakit tenggorokan, batuk dan demam, hati-hati loh, mungkin itu bagian dari gejala Covid 19. Apalagi kalau berlanjut mengalami kesulitan bernafas, ah udah deh, itu kasus yang parah. Entar tambah lagi daftar kasus pasien Positif Corona. Ya Allah semoga tidak sampai mengalami gejala-gejala itu ya. Sedih banget kalau akan menambah lagi pasien-pasien positif Corona baru di Indonesia, Akan menambah beban kerja yang sangat berat bagi para dokter yang sekarang ini sudah   semakin berat. Dan.. ah, sampai khabarnya sudah ada yang meninggal dunia. Sedih banget. Yok kita hentikan itu. Kita cegah! bersama melawan si Corona. Kamu pasti tahu setiap hari pasien positif Corona terus bertambah. Nah, benar, artinya kamu terus update berita ya. Enggak hanya di Indonesia saja tapi hampir sebagian besar negara di belahan bumi ini. Corona benar benar sudah mendunia. Negara super Power pun seperti Amerika kelabakan dan kewalaha