CORONA dan WAJAH KOTA BARU
By: Syaiful Bahri
Ini bukan cerita tentang rencana pemindahan ibu kota. Yang katanya
sudah ada alokasi dana untuk rencana pembangunannya. Ini bukan cerita tentang
itu. Karena aku tidak punya data untuk menuliskannya. Aku tidak tahu, Apakah
Pak Presiden pun masih memikirkan rencana itu, di saat Corona hampir merata di setiap
daerah. Atau rencananya semakin di percepat, karena Jakarta sudah menjadi
pusatnya penyebaran Virus Corona. Bukannya lagi pusatnya ibu kota? Aku pun
takut kalau mengada-ngada entar Hoaks katanya. Aku bisa-bisa diburu dan masuk
penjara karena pembuat huru hara dan kerusuhan saja.
Berita tentang wabah Corona terus semakin meluas. Setiap
waktu dan hari media Tidak berhenti memberitakannya. Tidak hanya di ibu kota
saja , tapi juga daerah-daerah hampir di seluruh Indonesia. Wabah Corona Covid 19 masih belum bisa dihentikan
penyebaran dan penularannya. Ditengah-tengah masyarakat ada kepanikan, ada ketakutan, kekecewaan dan
juga pengharapan. Media sosial ramai membicarakannya. Para netizen pro dan
kontra. Masing-masing ingin menjadi yang pertama pemberi informasi. Seakan paling
bisa memberikan solusi untuk kondisi saat ini. Banyak opini dan update status
terkini.
Setiap hari, Juru bicara Pemerintah untuk penanganan Corona
Covid 19, Bapak Achmad Yurianto meng-update data terbaru jumlah korban di
Indonesia. Data jumlah Pasien terinfeksi positif Corona, data orang yang sembuh, dan jumlah korban meninggal
dunia. himbauan untuk tetap di rumah sering
di sampaikan. Anjuran untuk cuci tangan, serta selalu berhati-hati agar tidak
ke luar rumah bila tidak memiliki keperluan agar dilakukan. Masyarakat diminta
untuk berperan aktif agar bisa memutus mata rantai penyebaran Virus Corona.
Wajah kota mulai berubah. Kemacetan nyaris tidak terlihat
lagi. Banyak Mall, kantor-kantor, sekolah-sekolah terlihat sepi. Pasar-pasar
menjadi sunyi. Ruang publik, tempat tempat wisata tutup. Warung-warung,
cafe-cafe dan restaurant hampir tak ada yang mengunjungi. Puluhan jadwal
penerbangan dibatalkan. Bandara sepi. Ada banyak penutupan jalan dan pelarangan
berkerumunan. Orang dilarang untuk bepergian. Akan ada upaya paksa pembubaran
bila aturan tidak diindahkan. Semua upaya dilakukan demi menekan Corona yang
semakin mengancam.
Masyarakat tetap diminta untuk tenang. Disiplin dan mentaati
aturan. Karena penularan masih tetap terjadi ditengah-tengah masyarakat. Terkini
data kasus positif Corona saat tulisan ini dibuat berjumlah 1.155 0rang, dengan
data meninggal dunia 102 0rang di Indonesia. Itu artinya wabah penyakit ini
sangat serius. Tidak boleh dianggap remeh oleh setiap orang. Kesadaran untuk
melindungi diri sendiri harus dimulai. Demi untuk melindungi keselamatan keluarga,
orang lain serta masyarakat, bangsa dan negara.
Banyak kota mulai membuat kebijakan sendiri. Menutup akses
masuk jalan kota. Mengurangi dan membatasi aktivitas warganya. Upaya pencegahan
dini setiap wilayah mulai ditingkatkan karena banyaknya kasus positif Corona
yang terjadi. Aturan yang harus dipatuhi. Agar menjaga kedisiplinan warga. Mencegah
lebih baik dari pada banyak warga yang menjadi korban ancaman serangan si
Corona. Setiap orang bertanggung jawab atas keselamatan dirinya.
Pemerintah harus memiliki kebijakan yang serius dengan
memperhatikan nasib dan kehidupan rakyatnya. Setiap orang harus mendapatkan
jaminan tentang kehidupannya di hari esok. Mereka harus tetap makan dengan
makanan yang bergizi. Anak, istri dan keluarga harus terpenuhi kebutuhannya
sehari-hari. Mungkin mudah bagi sebagian orang, karena memiliki kelebihan dan
penghasilan yang berlebih. Tapi sulit bagi mereka yang hidupnya pas-pasan.
Sudah waktunya kita berbagi.
Kita tidak menginginkan kota menjadi sunyi dan sepi. Roda kehidupan
harus tetap berjalan. Semua orang ingin ceria, kembali berkumpul dan tertawa
bahagia bersama keluarga.
Kelak kita berharap wajah kota menjadi lebih bercahaya setelah
berakhirnya wabah ini. Warga lebih bisa menyadari arti pentingnya menjaga
kebersihan. Tidak lagi ada sampah yang berserakan di tengah kota, jalanan dan
keramaian. Warga menjadi lebih disiplin. Tidak saling berlomba dan menyalip
melaju kenderaan ditengah jalan. Budaya antri akan terjadi. Orang-orang saling
berbagi dan mengasihi. Tempat-tempat ibadah penuh dan ramai. Masjid-masjid
menjadi makmur. Ekonomi rakyat meningkat dan kesejahteraannya pun terjamin. Tidak
ada lagi yang susah dalam kehidupan yang payah.
Semua berawal dari kepercayaan. Sehingga Kota-kota setiap
daerah akan lebih maju. Warganya bahagia. Masyarakatnya saling berlomba dalam
kebaikan. Karena pemerintah menjamin hak setiap warganya. Pemerintah akan
memprioritaskan kepentingan rakyatnya. Baik yang ada di kota, maupun desa-desa
di seluruh nusantara. Keputusan dan kebijakan Pemerintah selalu menguntungkan
semua rakyat.
Kota dan desa memiliki wajah baru, setiap warganya selalu menularkan
senyuman dan kebahagian secepat menularnya Virus Corona.
Semoga ada hikmah dibalik setiap kejadian. Tidak ada suatu
kejadian pun yang menimpa dirimu kecuali atas izin dan kehendak ALLAH.
Baca Juga:CORONA BUKAN MARCONA
Suara Menara Qalbu (SMQ)
28 Maret 2020/Syaiful Bahri