CORONA Akan Berlalu Jangan Ngeyel


By: Syaiful Bahri

Sudah banyak himbauan yang disampaikan. Berulang-ulang dan diinformasikan lewat berbagai macam cara. Tetap di rumah aja, Stay at home. Cuci tangan, Jaga kebersihan. Tetap berolah raga, Makan-makanan bergizi. Jangan ke luar rumah bila tidak memiliki keperluan mendesak. Isolasi mandiri jika merasa pernah kontak dengan terkonfirmasi Covid-19. Juga anjuran untuk tidak mudik, bila sayang keluarga di kampung, karena dinilai memiliki potensi besar dalam penyebaran si Corona.Virus yang terus semakin populer dan mendunia. Dan terakhir kebijakan yang mengharuskan pake masker bagi siapa pun. Demi pencegahan.

Duh, himbauan tak henti itu masih aja banyak yang mengacuhkannya. Orang-orang masih suka berkumpul dalam keramaian, nongkrong-nongkrong seolah tak pernah mendengar himbauan. Wajar kalau banyak yang merasa resah. Banyak yang prihatin. Baik dari masyarakat maupun pemerintah. Sehingga sebagian masyarakat seolah tidak mengindahkan himbauan maupun anjuran untuk tetap berada di rumah saja. Sehingga perlu sikap tegas dari pemerintah untuk melarang orang-orang berkumpul. Akan ada Sanksi dan pidana terhadap mereka yang terus melanggar.

Masyarakat resah karena kehilangan mata pencarian. Prihatin kehidupan mereka akan semakin sulit, karena kebutuhan tidak terpenuhi bila tidak bekerja keluar rumah. Mereka terpaksa harus tetap berdagang, bekerja dan melakukan aktivitas mencari penghidupan untuk keluarganya. Disisi lain pemerintah berupaya untuk melindungi warganya dari penyebaran Penyakit untuk menjaga keselamatan jiwanya. Dan menghentikan penularannya. Sehingga perlu ada solusi  dan kebijakan yang tepat agar ada kepatuhan.

Pagi tadi aku mendapat khabar dari seorang kerabat yang bertugas di sebuah bandara Internasional di Sumatera Utara. Penerbangan sepi. Tidak ada lagi pesawat terbang ke luar negeri. Hanya ada satu dua penerbangan menuju Jakarta. Ia mengatakan lebih banyak berdiam di rumah, berkumpul bersama keluarga. Secara ekonomi pastilah sangat berdampak. Semua masyarakat dari berbagai kalangan merasakannya. Namun keselamatan diri untuk tetap sehat menjadi pilihan utama. Itu juga yang dilakukan kerabatku. Mau tidak mau, suka tidak suka. Membahagiakan diri bersama keluarga di rumah aja lebih baik.

Ada banyak hal yang bisa dilakukan saat bersama keluarga di rumah. Ok, betul. Tidak semua keluarga memiliki kesiapan dan kemampuan. Baik itu secara finansial atau pun kebiasaan. Bagi yang memiliki keuangan yang berlebih tentu akan merasa lebih aman dan nyaman karena masih bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya hingga jangka waktu panjang. Tapi akan tetap merasa bosan, jika memiliki kebiasaan dan aktif di luar rumah. Jadi yang dibutuhkan adalah menahan diri dan melakukan hal yang produktif dan berkualitas bersama keluarga agar tetap berkegiatan.

Namun berbeda dengan orang-orang yang berkemampuan terbatas bahkan yang hidupnya pas-pas-an. Tinggal di rumah saja akan menjadi dilema buat mereka. Mau makan apa kalau hanya di rumah. Terlebih untuk berkegiatan. Pastilah bisa dibayangkan nasib anak bini yang akan kelaparan. Boro-boro harus makan-makanan yang bergizi.  Tidur pun menjadi susah karena memikirkan makan apa esok hari. Sehingga mereka ini sering dianggap orang-orang ngeyel yang tidak mengindahkan himbauan. Tentulah tak pantas, hal itu dikatakan kepada mereka, karena mereka adalah pejuang bagi keluarganya.

Orang-orang ngeyel itu mereka tahu tapi pura-pura tidak tahu dan suka mengabaikan peringatan, sehingga hilang kepatuhan karena karakter buruk yang dimiliki. Orang-orang seperti ini yang patut mendapat sanksi dan tindakan tegas dari aparat  penegak hukum.

Sudah saatnya dalam kondisi sekarang ini, bagi yang memiliki kemampuan, teruslah berbagi kepada saudara-saudaranya yang masih berkekurangan. Perlunya berempati, saling ingat mengingati. Berupayalah untuk menahan diri dan berkegiatan yang positif bersama keluarga di rumah. Lebih banyak beribadah dan mendoakan agar para medis, dokter dan relawan yang tengah berjuang menangani saudara-saudara sebangsa yang terjangkit Virus Corona, agar tetap kuat dan disehatkan.

Kita harus tetap Optimis dan sama-sama berjuang. Masing-masing diri bisa ikut berjuang dan menjadi Pahlawan. Untuk waktu dan saat ini kita petuhi kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah. Dan kita berkeyakinan bahwa pemerintah terus bekerja untuk kemaslahatan bangsa dan negara ini. 

Semoga Corona akan berlalu, patuhi dan ikuti himbauan pembuat kebijakan dan jangan ngeyel. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi bangsa dan negara kita Indonesia. Teruslah berdoa, jaga jarak bila harus berada di tempat umum. Insyaallah Ramadhan datang kita tetap menyambutnya dalam kegembiraan. Amin.


Suara Menara Qalbu
07 April 2020/Syaiful Bahri





Popular posts from this blog

“Kata Sambutan Ngunduh Mantu dari pihak Wanita”

Kata Pembuka dan Sambutan dari Pihak Wanita Saat Menerima Lamaran

“Asal Mula Nama Kue Bohong