Posts

“Masuk Sekolah Plus Baju Hari Raya”

Image
Oleh: Syaiful Bahri “ A ku sempat meneteskan air mata, ketika anakku si putri yang bungsu, yang baru duduk di kelas 4 SD menanyakan padaku, “Pak, kapan adik dibelikan baju hari raya? Adik belum punya pak.” Lanjut cerita temanku, “Padahal aku berharap  sudah dapat membelikannya sebelum anakku meminta. Tapi apa boleh buat, jualanku pun sepi.” Kata temanku yang sehari-harinya berjualan balon di sebuah pajak,  di sekitaran kota  Medan. Penghasilan yang tidak menentu hanya ramai di hari sabtu dan minggu. Namun pendapatan masih belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Lain pula dengan yang satu lagi. Anaknya yang baru lulus SMP ingin melanjutkan ke sekolah yang menjadi pilihannya. Sebenarnya aku harus bangga kalau anakku itu sudah mempunyai pilihan dan memantapkan pilihannya. Tapi aku mikir dari mana aku mendapatkan sejumlah uang yang besar untuk dapat mendaftarkannya kesekolah pilihannya itu. Aku pun mendengar biaya bulanannya juga cukup lumayan besar. Tapi aku

“Kata Sambutan Ngunduh Mantu dari pihak Wanita”

Image
Oleh: Syaiful Bahri Kata sambutan ini dipersiapkan oleh yang mewakili pihak keluarga wanita, ketika memberikan sambutan di acara ngunduh mantu di rumah pihak keluarga laki-laki. Acara ngunduh mantu ini dilaksanakan seminggu setelah acara akad nikah dan resepsi pernikahan yang dilaksanakan di rumah keluarga pihak wanita. Kata sambutan ini disampaikan dalam acara kumpul keluarga antara pihak laki-laki dan pihak wanita untuk memperkuat tali silaturahmi diantara dua keluarga besar. Yang disebabkan karena terjadinya ikatan tali perkawinan diantara salah satu keluarga (anak putra dari keluarga laki-laki dan anak putri dari keluarga wanita). Dan disampaikan oleh yang mewakili keluarga dari pihak wanita. Contoh: Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. .........  ........    ........ (Silahkan menyampaikan kalimat pembuka yang diketahui). Selanjutnya..... Bahwa sesungguhnya nilai kemuliaan seseorang tidak dilihat dari seberapa banyak harta yang dimilikinya, seberapa

“Manusia Plus Minus”

Image
Oleh: Syaiful Bahri I ngat dengan perkataan, “Bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan”, Artinya setiap orang bisa diberdayakan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Tidak ada satu orang pun yang sempurna. Hal ini menunjukkan perlu adanya kerjasama dan saling melengkapi antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Yang kuat menolong yang lemah, yang kaya membantu saudaranya yang miskin, yang pintar mengajari yang bodoh. Bukan sebaliknya memeras yang lemah, mengambil hak si miskin dan mengakal-akali orang yang bodoh. Dalam sejarahnya manusia diciptakan oleh Allah untuk menjadikannya sebagai khalifah di muka bumi ini. hal itu langsung mendapat protes dari para Malaikat. Yang khawatir manusia hanya akan membuat kerusakan dan pertumpahan darah. Tapi Allah menyatakan bahwa Dia lebih mengetahui, dan justru memerintahkan para malaikat untuk sujud kepada manusia yang ia ciptakan, yaitu nabi Adam. Pertanyaannya, Kenapa Malaikat mau bersujud kepada Adam? Bu

Minuman Dari Syurga

Image
Oleh: Syaiful Bahri P ernah kehausan? Gimana rasanya kalau tiba-tiba ada yang nyodorin minuman, langsung Hup, gelegek…gelegek…gelegek. Tuh minuman langsung habis lewat  mulut dan masuk kedalam kerongkongan. Ahh…lega rasanya. Segerrr… Maknyess. Tapi itupun masih kurang dan mau nambah lagi. Itu yang namanya kehausan. Segelas, dua gelas air belum cukup untuk menghilangkan rasa haus yang dirasakan. Ngomongin rasa haus, bisa jadi kita semua pernah mengalaminya. Apalagi bagi seorang muslim yang ada kewajiban padanya untuk berpuasa. Menahan dirinya dari makan dan minum mulai dari terbit fajar hingga sore hari disaat matahari mulai terbenam di waktu maghrib. Banyak orang yang mampu menahan rasa lapar dan hausnya. Tapi tidak sedikit juga yang makan dan minum sebelum waktu berbukanya tiba. Namun ada juga yang tidak mau melakukannya sama sekali. Dengan berbagai macam alasan. Tidak tahan laparlah. Tak tahan hauslah karena hari panas. Maagnya takut kambuh. Pokoknya macam-macam alasan

Kata Pembuka dan Sambutan dari Pihak Wanita Saat Menerima Lamaran

Image
By: Syaiful Bahri Kata pembuka dan sambutan ini dikondisikan bagi pihak wanita yang pada saat menerima lamaran dari keluarga pihak laki-laki, diwakili oleh seorang juru bicara dari keluarga atau yang mewakili pihak wanita yang akan dilamar. Biasanya sebelum pihak laki-laki datang kerumah pihak wanita yang akan dilamar,  sudah ada pembicaraan terlebih dahulu. Seperti persiapan lamaran dan apa-apa saja yang akan dibawa,  sebagai tali kasih pengikat  kepada  wanita yang akan dilamar. Baik itu berupa cincin untuk wanita yang akan dilamar atau hadiah-hadiah lainnya. Tergantung dari persiapan dan kemampuan kedua pasangan dan keluarganya.  Hingga rencana penetapan hari dan tanggal pernikahan.  Ini umumnya dilakukan dan dibicarakan oleh kedua pasangan sebelum pertemuan lamaran,  biasanya juga  diketahui dan disetujui oleh orang tuanya masing-masing. Kalau semua itu sebelumnya sudah dibicarakan, maka pembicaraan pada saat lamaran akan berjalan lancar tanpa lagi perlu membahas hal-

"Mengasah Hati Seorang Pemimpin"

Image
Oleh: Syaiful Bahri Pernah aku mendengar sebuah kisah yang diceritakan kepadaku, tentang kisah Khalifah Umar bin Khatab. Suatu ketika khalifah Umar ingin mengetahui bagaimana keadaan rakyat yang dipimpinnya. Apakah semua rakyatnya sejahtera, tidak kelaparan dan bisa tidur nyenyak. Maka berangkatlah sang khalifah keliling desa memantau keadaan rakyatnya bersama salah seorang sahabatnya di waktu malam. Ketika sampai disuatu tempat, khalifah Umar mendengar suara tangis seorang anak disebuah rumah gubuk. Mendengar suara tangisan yang memilukan dari seorang anak kecil. Sang Khalifah pun mendekati rumah gubuk itu. Khalifah Umar mengetuk pintu dan mengucapkan salam. Dari dalam gubuk terdengar suara langkah mendekat membuka pintu dan menjawab salam sang Khalifah. Terlihat oleh Khalifah seorang wanita separuh baya dengan raut wajah yang berkeringat. Kelihatan wajah yang lusu seakan sedang menanggung beban yang berat. Dengan santun sang Khalifah bertanya, “Maaf ibu, mengapa anak

“Berbagi 1 Miliar”

Image
Oleh: Syaiful Bahri “1 Miliar…?” Ngebayanginya aja aku enggak pernah, apalagi melihat uang sebanyak itu.  Ini hanya akal-akalan saja si pemberi uang kepadaku. Zaman sekarang ini mana ada pemberian secara gratis. Ujung-ujungnya pasti ada maunya. Aku tidak mengenal orang itu. Tiba-tiba saja dia datang. Menanyakan namaku dan pekerjaanku. Awalnya orang itu hanya tersenyum memandangku. Karena ada orang yang tersenyum kepadaku, maka aku juga membalas senyumannya. Hingga akhirnya kami pun berkenalan. Singkat cerita sebelum ia pergi meninggalkan aku. Ia titip kepadaku satu pesan kata singkat, “Tolong, bagikan uang itu”. Seminggu lamanya aku kepikiran terus. Aku masih belum mempercayainya. Ada orang tersenyum, kemudian berbincang dan kenalan, lalu kasih uang kepadaku 1 miliar. Wow… pantastis sekali. Siapa aku?? Aku bukan orang terkenal. Bukan pejabat atau pemilik suatu perusahaan atau tokoh masyarakat, apalagi tokoh politik. Juga bukan pemilik yayasan amal. Aku lebih sering d