“Manusia Plus Minus”
Oleh: Syaiful Bahri
Ingat dengan perkataan, “Bahwa setiap
orang memiliki kelebihan dan kekurangan”, Artinya setiap orang bisa
diberdayakan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Tidak ada satu orang pun
yang sempurna. Hal ini menunjukkan perlu adanya kerjasama dan saling melengkapi
antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Yang kuat menolong yang
lemah, yang kaya membantu saudaranya yang miskin, yang pintar mengajari yang
bodoh. Bukan sebaliknya memeras yang lemah, mengambil hak si miskin dan
mengakal-akali orang yang bodoh.
Dalam
sejarahnya manusia diciptakan oleh Allah untuk menjadikannya sebagai khalifah
di muka bumi ini. hal itu langsung mendapat protes dari para Malaikat. Yang
khawatir manusia hanya akan membuat kerusakan dan pertumpahan darah. Tapi Allah
menyatakan bahwa Dia lebih mengetahui, dan justru memerintahkan para malaikat
untuk sujud kepada manusia yang ia ciptakan, yaitu nabi Adam.
Pertanyaannya,
Kenapa Malaikat mau bersujud kepada Adam? Bukankah mereka pertama sekali
menentang keberadaannya? Jawabannya, Adam sebagai manusia pertama yang
diciptakan Allah memiliki kelebihan, Allah memberikan ilmu dan pengetahuan
kepada Adam dan mengajarkannya tentang segala hal, yang tidak diketahui oleh
malaikat.
Belajar
dari hal itu orang-orang yang diberikan kelebihan ilmu pengetahuan hendaknya
mau mengajari ilmunya kepada orang yang tidak tahu. Sebagaimana Adam
memberitahukan nama-nama semua benda yang ada di dalam syurga kepada para Malaikat.
Dan hendaknya orang yang mengajari tidak sombong atas ilmunya itu. Sebagaimana
pengakuan para malaikat kepada Allah bahwa mereka tidak mengetahui apa-apa
kecuali apa yang telah di ajarkan Allah kepada mereka. Itu artinya menunjukkan
bahwa Segala sesuatu yang manusia ketahui itu datangnya atas petunjuk dari
Allah.
Bagaimana
kalau manusia itu menjadi sombong?
Kesombongan
bukanlah suatu kelebihan, melainkan kekurangan. Sebagaimana kesombongan iblis
yang merasa lebih baik dari pada Adam. Iblis menolak untuk sujud kepada Adam
ketika Allah memerintahkan kepada malaikat untuk sujud kepadanya. Maka ia
termasuk golongan yang kafir.
Orang-orang
yang telah diberikan Allah kelebihan atas dirinya, Allah telah memberikan
nikmat yang banyak kepadanya. Maka hendaknya ia bersyukur dan mematuhi perintah
dan larangan Allah. Dan janganlah ia termasuk kedalam golongan orang-orang yang
zalim. Disebabkan melanggar perintah
serta larangan yang diberikan kepadanya. Allah akan menambah nikmatnya kepada orang yang senantiasa mau bersyukur.
Tapi
kebanyakan manusia itu menjadi lupa diri, Ketika satu kenikmatan telah didapat,
maka ia menginginkan kenikmatan yang lain. Ia mengingkari nikmat Allah.
Sebagaimana Adam yang berhasil diperdaya oleh iblis, untuk mendekati satu pohon
larangan yang telah diperintahkan kepadanya untuk tidak didekati.
Akibatnya
Adam dan istrinya Hawa, harus meninggalkan syurga dan turun ke Bumi. Mereka
dikeluarkan dari syurga karena berani melanggar larangan yang diperintah Allah.
Mereka pun akhirnya meninggalkan segala kenikmatan yang ada di Syurga. Dan
dikatakan lagi bahwa ketika mereka sampai di bumi, sebagian manusia menjadi
musuh bagi sebagian yang lain. Walaupun di Bumi ada tempat tinggal dan kesenangan.
Di
Bumi manusia tinggal. Di Bumi manusia bisa mendapatkan kesenangan-kesenangan.
Tapi Allah mengingatkan bahwa waktu tinggalnya dan kesenangannya sifatnya hanya
sementara. Disinilah manusia itu diuji. Diberi berbagai macam ujian dan cobaan.
Maka Allah pun memberikan petunjuk-petunjuk kepada manusia dengan petunjuk yang
benar dan mengajarkannya.
Manusia-manusia
yang mendapat petunjuk dan mengikuti petunjuk itu, tidak ada merasa takut pada
diri mereka, dan mereka tidak merasa bersedih hati. Sementara orang-orang yang
mengingkari dan mendustakan petunjuk-petunjuk itu mereka akan menempati neraka
dan kekal didalamnya.
Manusia
sebagai Khalifah di muka bumi, diberi amanat dan dipercaya Allah untuk
mengelola bumi. Tapi manusia itu sering lupa diri, serakah dan berkeluh kesah. Bahkan
sebagian dari mereka saling membunuh dan menumpahkan darah. Sifat iri dan
dengki serta nafsu dan keinginan yang berlebih, menjadikan manusia terjatuh
kedalam kehinaan, bahkan lebih hina dan rendah dari hewan
.
Plus
minusnya pengetahuan, fisik dan sifat-sifat manusia adalah karunia Allah, agar
manusia bisa saling tolong menolong dan berlomba-lomba dalam kebaikan
memakmurkan bumi dan mengambil bagiannya untuk bekalnya nanti kembali, di waktu
yang sudah ditentukan.
Ingat!
Sebaik-baik bekal yang kita bawa adalah Taqwa
dan amal sholeh.
By:
Syaiful Bahri
Suara
Menara Qalbu (SMQ)
Mengasah
Hati dan Empati – Teruslah Belajar dan Tetaplah Tersenyum
J 3/21/2017