Posts

“Do it Now”

Image
Tidak nanti atau besok tapi sekarang! Jika keyakinan itu sudah ada dalam dirimu maka “Do it Now”! Lakukan sekarang! Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan. Bila satu pintu tertutup maka pintu-pintu lain akan terbuka untukmu. Maka teruslah belajar! jangan pernah berhenti. Dan bekerjalah yang baik dengan cara yang benar. Insyaallah langkah dan tujuan akan tercapai. Milikilah akhlak yang mulia, jadilah teladan. Apapun cita-citamu: Tetaplah istiqomah yang menjadi pilihan. Agar kamu tetap focus pada tujuan. Dan banyaklah berbagi. Dalam bentuk apapun. Semoga Allah meridhoi dan memudahkan langkahmu. Dan berdoalah! Do it Now!   Baca juga:  Dikandang Bebek Syaiful Bahri Suara Menara Qalbu (SMQ): 7/22/2016

“Di Kandang Bebek”

Image
(Pesan Reunian 92') Ada dua kali panggilan tak terjawab dari nomor yang tidak kukenal. Aku baru mengetahuinya setelah melihat handphoneku yang kutinggalkan di kamar. Sebelumnya pagi itu, aku dipanggil oleh seorang jemaah musholla. Katanya, “Gudang mau di bongkar.” Aku buru-buru pergi. Kulihat sudah ada beberapa orang yang membongkar sengnya. Ada rasa sedih di hati.   Gudang itu adalah musholla sementara, yang kami buat di komplek kami, untuk taraweh di bulan ramadhan yang lalu. Aku dipanggil untuk melihat dan mengambil barang-barang milikku yang terpakai saat gudang itu kami jadikan musholla. Itulah sebabnya aku tidak mendengar panggilan dari nomor yang tak kukenal pagi itu. Kebetulan aku sudah meniatkan untuk berpuasa syawal mulai pagi itu. Hingga aku mengabaikan panggilan tak kukenal itu. tapi selang beberapa waktu, aku mencoba menghubungi nomor itu. setelah aku mencek ada nomor yang sama pernah berkirim pesan kepadaku. Ada dua pesan atas nama dua teman SMA dulu de

“Tips Berbagi Kebahagiaan”

Image
Oleh: Syaiful Bahri C aranya gampang..!! enggak usah pake mikir. Cuma dilakuin aja. Mudah kok! Salah satu caranya seperti yang ada di dalam video di atas. Kejutan ulang tahun emak yang ke 72. Serukan?! Bisa dilihat bagaimana kebahagiaan itu. Bahagia itu sederhana. Bisa lewat sepotong roti. Kalau di video itu sih sebuah kue tar, yang dibeli dari patungan anak-anak. Enggak semua anak ikutan loh, namanya aja kejutan. Ada juga yang enggak tahu. Buktinya seperti saya. enggak tahu ada rencana kejutan itu. Padahal saya yang satu rumah ama emak, enggak dikabarin. Yah, saya enggak ada di rumah waktu kejutan ini dibuat. Hehh….. J Intinya begini. Yang ngerencanai kejutan, bahagia. Yang dikejutkan, bahagia. Yang tidak ikutan dalam rencana kejutan, juga bahagia. Jadi semua merasa bahagia. Haruu tahu! Nah, sekarang saya akan berbagi dikit lagi nih tentang tips berbagi kebahagiaan. 1.       Membuat kejutan Kalau tips pertama ini sudah kita bahas di atas. Tentunya siapapun pasti

“Malaikatpun Tersenyum”

Image
Oleh: Syaiful Bahri Kek Dollah, aku menyebutnya. Di usianya yang lanjut ia tetap rutin sholat berjamaah di masjid. Perawakannya yang kecil dan kurus tak pernah menghalanginya untuk paling duluan ada di masjid. Terkadang ia membuka pintu-pintu masjid yang masih terkunci. Sambil menunggu waktu azan, ia gunakan waktunya untuk membaca Al-quran dan membaca buku pinjaman dari taman bacaan masjid. Kek Dollah sangat senang sekali Azan. Dengan suara paraunya, ia mengumandangkan azan hampir di setiap waktu. Kadang ia pula yang menjadi imam. Wajah teduhnya menyejukkan. Ketenangannya menghanyutkan. Ia tak mau membuang sisa waktu hidupnya selain untuk beribadah dan memakmurkan masjid. Begitu pula di waktu bulan ramadhan, ia ikut berbuka bersama. Ia menjadi orang tua yang sangat kami hormati. Tapi kini, Kek Dollah   sudah tidak ada. Namun kenangan bersamanya. Masih tetap aku ingat. Bagaimana ia sering bertanya, tentang buku-buku yang ada di taman bacaan yang aku kelola.  Kek Dollah seri

“Nikmatnya Iman”

Image
Oleh: Syaiful Bahri B ila dihitung-hitung, nikmat Tuhan yang mana lagi yang bisa kita dustakan? Mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Kita menikmati semua fasilitas yang dikaruniakan Tuhan kepada kita. Nafas dan udara yang kita hirup. Makanan yang kita makan dan minuman yang kita minum. Kita mandi dan membuang hajat. Adalah permulaan aktifitas hidup yang kita jalani. Tubuh kita sehat bisa menjalani semua aktifitas itu adalah merupakan karunia dari Tuhan. Di bulan Ramadhan, kita menjalani aktifitas hidup yang berbeda. Kita menjalankan kewajiban berpuasa di siang hari. Kita disunahkan untuk makan sahur. Di saat itu kita bisa merasakan betapa beratnya bangun di waktu itu. Bagi sebagian besar orang waktu yang paling enak dan nyenyaknya tidur. Tentu ada kemalasan untuk bangun dan makan sahur di akhir malam ditengah udara yang dingin. Namun itu semua bisa kita lakukan karena kita yakin ada keberkahan yang Allah berikan agar kita dikuatkan berpuasa di siang harinya. Sejenak

“Tukang Becak VS Koruptor”

Image
Oleh: Syaiful Bahri Dengan kepala yang ditundukkan, si ibu menjawab sembari menyembunyikan wajahnya dari tatapan mata orang yang bertanya kepadanya. “Suami ibu kerja apa?” “Alaah, bu. Suami saya hanya tukang becak,” jawabnya hampir tidak terdengar. “Loh, tukang becakkan baik bu, rezeki yang di dapat juga halal. Banyak kok sekarang yang jadi tukang becak. Dari pada jadi pejabat tapi koruptor.” Pembicaraan itu penulis dengar disaat ikut antrian di sebuah rumah sakit mata. Duduk di deretan bangku yang tersusun rapi diantara antrian pasien yang lain. Membuat penulis menjadi mencuri dengar pembicaraan   dua orang ibu paruh baya yang duduk didekat penulis. Kok, rasanya si ibu tidak begitu percaya diri ketika  pekerjaan suaminya ditanya. Tampak sepertinya ia merasa minder dengan profesi sang suami. Namun untungnya ibu yang bertanya cukup bijak melihat hal itu. ia tahu perasaan si ibu. Tidak bermaksud merendahkan profesi suaminya. Ia justru memuji profesi suaminya yang mencari

“Jangan Di Pikirkan”

Image
Oleh: Syaiful Bahri S eorang ibu terlihat kesakitan menahan perih di kedua bola matanya. Sang suami yang setia sedang  meneteskan obat tetes mata. Diusianya yang sudah beranjak 60-an tahun ada gangguan penglihatan di kedua bola matanya. Sambil menghapus air matanya yang keluar sang ibu mencoba untuk tersenyum. Tapi kecemasannya tak bisa ditutupi, karena sesaat lagi si ibu akan menjalani operasi mata . Disisi lain seorang ibu yang hampir sebaya dengannya. Duduk dengan tenang sambil menunggu panggilan antrian. Disampingnya ia ditemani oleh seorang anak perempuan berusia 10 tahun. Katanya,”Ini cucu saya, ia sedang libur sekolah.” Penulis yang duduk disampingnya. Senantiasa memperhatikan dan mendengarkan apa yang kedua ibu itu ceritakan. Duduk diantara antrian orang-orang yang sedang menunggu panggilan di sebuah rumah sakit mata  di kota Medan. “Apakah saat operasi nanti akan terasa sakit? Dan sesudahnya saya bisa bekerja seperti biasa?” tanya si ibu yang akan menjalani op