"Ketika Ramadhan Datang"
Oleh: Syaiful Bahri
Biasanya menjelang kedatangan Ramadhan, harga-harga
pangan mulai melonjak naik. Harga daging melambung. Cabe, Bawang dan juga beras
ikut-ikutan naik. Banyak orang yang membicarakannya. Para pakar dan pengamat ikut
dilibatkan. Media cetak maupun media Elektronik uptodate memberitakannya. Banyak
spekulasi yang bermunculan. . Harga-harga kebutuhan pokok semuanya naik. Nyaris
masyarakat menengah kebawah ikut berteriak. Pemerintah sibuk menjalankan operasi pasar. Dan
pasar-pasar murah diadakan. Namun masyarakat masih juga mengeluh tingginya
harga.
Disisi lain
masyarakat bertanya-tanya, kapan waktunya berpuasa. Pasalnya penentuan 1
Ramadhan di negeri ini sering berbeda-beda. Masyarakat suka dibuat bingung. Ada
juga yang tidak peduli. Ada juga yang sangat antusias menunggu keputusan dari
pemerintah lewat sidang Isbatnya. Apakah Hilal sudah terlihat dan berapa
ketinggian derajatnya? Para ahli dan pakar astronomi dikumpulkan. Ketok palu
pun dilakukan didetik-detik terakhir ketika masyarakat tak lagi mampu
menjangkau harga daging buat persiapan sahurnya.
Berbagai
Ormas Islam turut dilibatkan. Para ulama sahut menyahut menyuarakan, agar umat senantiasa saling menghargai
bila terjadi perbedaan. Rukyat dan Hisab keduanya sama-sama memiliki dasar
dalam penentuan 1 Ramadhan. Jangan sampai terjadi perpecahan ditengah-tengah
umat islam. Kedatangan Ramadhan harus menjadi berkah bagi bangsa ini. Tidak
membuat saling bermusuhan sesama anak bangsa. Umat harus bersatu.
Orang-orang
yang beriman akan menyambut datangnya bulan Ramadhan dengan penuh kegembiraan.
Mereka telah mempersiapkan dirinya. Berupaya menyambut Ramadhan dengan hati
penuh iman. Mereka adalah orang-orang yang beruntung dan dijanjikan pahala yang
besar.
Para pengurus
masjid mulai tampak sibuk. Kegiatan gotong royong bersih-bersih masjid
dilakukan. Tenda dan teratak mulai dipasang sebagai antisipasi untuk menampung
banyaknya jemaah yang akan melaksanakan sholat taraweh. Di awal Ramadhan masjid
tampak sempit dan kecil. J
“Hai
Orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.” (Al-Baqarah: 183)
Baca Juga: LAGAK
Baca Juga: LAGAK
Syaiful Bahri
Suara Menara
Qalbu (SMQ) : 6/7/2016