"Kisah Si Kupon Berhadiah"
Oleh:
Syaiful Bahri
Kenalkan! Namaku, Kupon. Aku bukan Kupon biasa. Tapi Aku, Si Kupon berhadiah.
Aku banyak dicari-cari orang. Mulai dari anak-anak sekolahan sampe para
usahawan. Orang-orang rumahan, karyawan juga para wartawan. Hehe…kalau yang
terakhir ne.., para wartawan, aku cukup
sangat senang karena wartawan membuat
aku menjadi dikenal oleh banyak orang. Mulai dari orang-orang yang tinggal di
daerah paling pinggiran sampe ke daerah perkotaan metropolitan. Pokoknya aku
banyak membuat orang menjadi senang. Orang yang lagi sedih menjadi gembira.
Orang yang susah menjadi bahagia. Orang yang bahagia menjadi bertambah kaya.
Hahaha…..aku lah, Si Kupon berhadiah!
Hari ini aku sangat gembira. Aku gembira dan
bahagia. Aku mau bercerita kepada semua orang kenapa aku gembira? Inilah
kisahku.
“Huu….untuk apa Kupon ini? hanya buat kita jadi
susah aja! Buat ngerepotin dan nambahin pekerjaan aja.”
“Eh, siapa bilang kupon ini buat kita jadi susah?
Enggak pake ngerepotin juga kok! Malah kupon ini akan membantu kita.”
“Apa yang bisa Kupon ini bantu?”
“Ta..uk?!”
“Loh, katanya tadi kupon ini bisa membantu kita? Kok
malah bilang tidak tahu?! Huu…hu, Dasar!”
Yah, begitulah cerita yang aku dengar diawal-awal
aku dibuat. Maksudnya di saat kelahiran aku di dunia. Sebelum aku di cetak
terbitkan. Terlebih dahulu aku diprogram dan direncanakan. Baru kemudian aku dirancang
dan didesain menjadi menarik. Sebelum aku dimunculkan banyak juga perdebatan
seberapa pentingnya aku? Tapi aku bernasib baik, lebih banyak orang yang
mendukung aku. Mereka berpikirnya sudah jauh melampaui apa yang tidak
dipikirkan oleh orang-orang sebelumnya. Katanya, jika ada aku, maka akan banyak
orang yang terlibat di dalam rencana dan program usaha yang telah mereka buat.
Aku sih manggut-manggut dan ikutan saja. Begitu pentingnya kah aku? Kata
orang-orang itu aku menjadi daya tarik. Aku enggak ngerti apa maksudnya. Hanya
saja mereka merancang keberadaanku sangat hati-hati sekali dengan perhitungan
yang sangat matang. Masak kali, ya! Hehe… mereka menamai aku, Kupon!
Selanjutnya mereka menambahi embel-embel berhadiah di belakang namaku. Hihi…aku
jadi tambah keren. Bentuk tubuhku juga mereka rancang sangat dinamis dan cantik
sehingga aku menjadi sangat menarik. Aku dibuat sesuai dengan kebutuhan. Tapi ada yang aneh, Perutku mereka isi dengan
tulisan huruf-huruf dan angka yang ditutupi. Jumlahku juga mereka batasi. Tapi
mereka memperkenalkan aku kepada siapa pun disaat kelahiranku. Hadiah bagi
siapa saja yang bisa menemukan aku, Wahh…cukup mewah!
Aku dicari banyak orang. Orang-orang itu selalu
menanyakan namaku. Kadang kulit yang menutupi isi perutku mereka gosok-gosok
dan mereka kerokin. Iihhh….aku geli.
Sakit tau…?! Tapi ada juga yang tidak memperdulikan aku. Kupon apah..? Ah..,
enggak penting kalilah! Hati-hati banyak penipuan! Itulah kata mereka yang suka
pesimis kepada aku. Aku di buang begitu aja. Aku sediih…!! Mereka enggak
percaya sama aku. Kalau saja mereka mau melihat aku dengan sungguh-sungguh.
Mereka pasti akan kutunjukkan isi perutku. Akan aku berikan huruf dan
angka-angka berhadiahku kepada mereka. Mereka pasti bisa beruntung.
Tapi syukurlah ada seseorang yang melihat dan
mengambilku. Ia melihat aku. Ia memperhatikan aku lamaaaa…. sekali. Ia membawa
dan menyimpan aku. Aku jadi senang walau aku tidak tahu akan di bawa kemana dan
mau di apakan? Tapi aku sangat senang karena ia suka memandangi aku. Perut aku
di elus-elus. Aku geli. Hihihi…aku dimanja. Tapi sayang itu juga tidak lama
karena aku ditinggalnya. Aku diberikan sama orang lain. Eh, aku
ditimang-timang. Aku disayang-sayang. Perutku dielus-elus, kulitku dikerok,
digosok. Iih…aku jadi malu. Isi perutku jadi ketahuan. Wajahku jadi tersipu-sipu.
Tapi aku sangat senang. karena orang itu gembira melihat isi perutku. Ia
melonjak, melompat, berteriak dan tertawa. “Horee…dapet Hadiah Mobil….!!!!”
Semua orang jadi ingin melihat aku. Ada yang
berseru, Nipu aja tuh! Coba aja siapa
tahu benar! Enggak salahkan mencoba? Kata yang lain. Aku tersenyum-senyum aja
mendengar percakapan mereka. Apakah mereka mau percaya dengan aku? Aku sudah
tunjukkan kepada mereka, Terserah mereka, Apakah mau mengambil kesempatan yang
sudah ada atau membiarkannya saja sia-sia. Tapi perutku sudah tidak bisa
ditutup lagi. Kulit perutku sudah hilang. Aku jadi bisa dilihat oleh semua
orang. Kalau mereka mau percaya kepadaku. Wah…aku senang sekali.
Kriinnng…..Kriiinnnng……
“Hallo? Apa benar ada
Kupon berhadiah dari Waings Tuuttt….?
Kami menemukannya. Apakah kami bisa mengambil hadiahnya?” Tut…tut..tut..ttuuuuutttt…. wah, teleponnya putus.
Coba lagi! Siap tahu mereka lagi sibuk?
“Ya, hallo! selamat pagi! Apa benar ini layanan
Konsumen dari Waings Tuutt…? Kami yang kemarin nelepon tentang Si Kupon.
Sekarang Si Kupon ada di rumah kami. Tolong…apa bisa dijemput? Atau kami yang
antar ke sana..?”
Aku tertawa mendengar kata-kata dan suaranya. Lucu.
Orang ini benar-benar lucu sekali. Aku dikiranya sama dengan orang? Padahal kan
aku si Kupon. Enggak perlu di antar jemput. Hehe….
Tuttt…Tutt….Tuttt……Tuttt…. mati lagi teleponnya.
Mereka masih sibuk. Banyak sambungan telepon yang masuk atau sinyalnya yang terganggu? Coba lagi aja! jangan putus asa!
“Hallo…ini Si Kupon mau ngomong!”
“Ia, ada apa Kupon? Apa kamu benar-benar si Kupon?
Yang akan mati bulan besok? Kamu tuh sekarang ada di mana? Kami cemas-cemas
menunggumu. Banyak telepon masuk yang menanyakan dirimu?” Jawab dari ujung telepon, si Waings Tuutt…!
“Aku Kupon. Aku mau tanya tentang hadiah mobil. Apa
program yang di buat benar dan masih berlaku, Bukan penipuan?
“Benar tuh, Kupon! Mana ada niat kami mau menipu.
Kami sudah merencanakan kamu lama. Kamu sudah sangat membantu kami. Usaha kami
menjadi bertambah maju. Keuntungan juga semakin bertambah. Nah, sekarang kamu
ada di mana? Hadiahnya juga ada.”
“Ia. Syukurlah kalau gitu. Ini ada orang yang mau
ngomong sama Waings Tuutt….!”
“Oke, Silahkan!”
“Hallo, ini saya yang kemaren nelepon. Hadiah
mobilnya apa sudah bisa diambil…?”
Tut…tut…tut……tut.
Saluran teleponnya putus lagi.
Enggak apa-apalah. Mungkin udah jam istirahat.
Jangan putus asa! Ayo di coba lagi! Enggak salahkan
mencoba terus…..!!!
Beberapa waktu kemudian….
“Ia, Hallo! Benar. Benar sekali! Silahkan! Si
Kuponnya bawa ke kantor kami ya, pak!”
“Alhamdulillah….!! akhirnya kita dapat Mobill……..dapet
Mobil…!!!! Mana si Kupon tadi ya, di mana si Kupon?” tanya si Bapak celingukan
sana sini kebingungan mencari si Kupon.
“Bapak cari ini?” kata seorang anaknya yang paling
bungsu.
“Hah, kenapa jadi dua? Kenapa si Kupon bisa menjadi
dua???!!!!!” Pekik si bapak.
“Apa, Pak?! Jadi kita sekarang punya dua Kupon? Jadi kita bisa dapat dua mobil, Pak?!”
teriak istrinya dari arah dapur yang sedang menyambal teri.
“Aduh…bu. Batal kita dapat mobil kalau begini!” sahut
si bapak menepuk kepalanya.
“Kenapa pak….!!!” Jerit istrinya.
“Si Kupon terbelah dua. Bukan menjadi dua,” sahut
sang bapak bersungut-sungut mengaruk-garuk kepala.
Sang istri berlari datang menghampiri si bapak.
Sambil melihat si bungsu yang terbengong melihat tingkah kedua orang tuanya.
“Pak! Inikan si Kupon. Yang terbelah dua itu kartu
pulsanya si Kakak, yang di gunting-gunting sama si bungsu!” Pekik si istri
sambil matanya melotot melihat sang suami.
“Alhamdulillah…!! kalau gitu bu, kita jadi dapat
mobilnya. Horee…Horee,!! kita dapat mobil…!!!” teriak sang bapak bersama sang
istri kegirangan. Si Bungsu juga ikutan tertawa dan bergoyang.
Aku tertawa melihat kegembiraan keluarga itu. Mereka
beruntung. Nasib baik sedang bersama mereka.
Mereka orang yang tidak putus asa dan
mau mencoba. Mereka selalu optimis. Mereka orang-orang yang yakin dan percaya.
Jika Tuhan berkata Kun fa ya Kun, jadi maka jadilah!
Akhirnya mereka pun tersentak! terbangun mendengar
suara petir yang sangat keras. hujan turun
sangat deras. Mereka tertidur sangat nyenyak
sekali sampai mereka tidak tahu bahwa rumah mereka sudah tergenang air. Banjir!
Mimpi mendapat hadiah mobil pun terputus….!!?? J
Hahaha……Kisahku masih bersambung, Aku mau
jalan-jalan dulu. Salam dariku, Si Kupon. J
By: Syaiful Bahri
Wednesday, February 11, 2015
Suara Menara Qalbu (SMQ)