"Gara-Gara BBM Naik"

Oleh: Syaiful Bahri


Sewaaan rumah kemaren belum dibayar. Kreditan motor udah nunggak 2 bulan. Pinginnya sih cepat segera dibayar biar kepala enggak pusing. Tapi boro-boro bisa bayar kedua-duanya. Mau makan saja pun sekarang udah susah. Bukan lantaran enggak ada warung dan restoran yang buka. Cuma ngebayangin aja anak yang sedang sakit. Enggak bisa ngebawanya berobat kedokter. Uang lagi enggak punya. Kerja juga enggak.  Kemaren baru aja berhenti kerja . Karena pengusahanya udah bangkrut sebab para buruhnya pada demo minta uang gajinya dinaikin. Jadi, para pengusaha  menutup perusahaannya. itu pilihan yang terbaik pikir mereka. Dari pada  kepala mau pecah mikirin demo melulu para karyawannya.

 Nasib. Udah begini hidupnya. Gantungi hidup ama para pengusaha dan pemilik modal yang enggak pernah nepati janjinya untuk menyejahterakan para buruh dan karyawannya. Semua pada gigit jari. Sama seperti kebanyakan yang buat status di media social facebook dan twitter. Salam gigit jari, tulis mereka.

Belom lagi semua masalah itu selesai. Masalah baru udah datang lagi. Sampek- sampe udah enggak tahan lagi nanggung hidup ini. Mau tahu rasa sakitnya, “sakitnya tuh disini..!!” ama pake nempukin dadanya dengan wajah yang sewot sambil cengir.  Coba lihat siapa yang enggak kesal dan marah. Badan udah kurus cungkring begini disuruh lagi buat ngangkat beban hidup yang udah amat berat. Orang mereka yang pada pake dasi, badan gemuk tegap dan parlente aja pada pake berantem untuk ngerebutin satu kursi.  Haah…berantem?! emang ia, gara-gara satu kursi mereka berantem? Enggak sampek tumbuk-tumbukan gitu, Cuma pada bikin sakit hati aja. Ya sama kalau gitu, tuh banyak orang-orang yang udah pada sakit hati. Jadinya mereka pada lari kesana kemari. Coba bela sana bela sini. Padahal mereka hanya mencoba untuk mencitrakan diri saja.

Ceritanyakan begini. Ada tuh yang bilang katanya BBM mau naik. Terus ada yang dukung dan ada pula yang nolak. Ada yang mengatakan satu-satunya cara untuk menyelamatkan negeri ini, yah harus dengan menaikkan BBM agar…..agar apa ya? (coba mikir), agar enggak jebol, enggak jebol..???, gitu kata mereka. Emang bendungan yang enggak bisa jebol. Tunggul lapindo aja sering jebol. Tapi apa ia negeri ini akan bangkrut gara-gara BBM enggak naik?

Katanya sumber daya alam negeri ini sangat kaya. Hanya pengelolaannya saja yang salah. Dan banyak yang disalah pakekan. Hanya yang berduit saja yang bisa membuat kebijakan. Nah, kalo sudah begini kemana mereka yang suka pake mikir untuk menemukan solusinya. Agar bisa bantuin bayar uang sewa rumah dan kreditan motor. Atau jangan-jangan karena banyak yang suka pake kreditan untuk ambil motor ya, makanya BBM mau naik? Biar ngurangin polusi gitu. Dimana-mana memang sudah banyak polusi. Apalagi korupsi. Ada banyak mafia katanya disana.

Loh, jangan salahin dulu yang kreditan motor. Mereka juga rakyat kebanyakan dinegeri ini. Enggak pake miskin kali. Jadi ada yang enggak dapet segala macam jenis kartu. Cuma nasib mereka akan lebih miris dan keringat jauh lebih banyak yang akan keluar, jika BBM naik lagi. Lihat banyak diantara mereka yang kembang kempis kalau mau isi BBM di SPBU. Coba perhatikan aja berapa setiap harinya uang yang mereka keluarin buat ngisi tangki motornya. Mereka keliling kesana- kemari buat jalanin usahanya pake motor. Apa BBM mereka didapatkan secara gratis dan uang mereka peroleh dengan mudah? Apa mereka harus mengganti makan mereka dengan BBM? Jadi mereka sangat butuh motor  untuk urus antar jemput anak-anaknya kesekolah, bekerja dan berusaha untuk jalani roda kehidupan bersama anak binik mereka. Karena motor bukan barang mewah lagi. Semua orang sudah hampir punya motor dirumah sewaan mereka.

Yang enggak punya motor pasti lebih pusing lagi. Udah pasti ongkos transportasi akan naik. Jelas-jelas ini akan mengurangi daya beli mereka. Anak-anak akan terlambat masuk sekolah bila jalan kaki, jika orang tuanya enggak bisa ngasih ongkos buat naik angkot. Semangat belajarnya menurun karena udah lelah berjalan kaki. Enggak bisa jajan di sekolah karena tak punya uang jajan lagi. Otomatis para abang penjual mainan disekolah berkurang omsetnya dan pada mengeluh. Begitu juga penjual emi dan penjual bakso bakar. Karena tidak ada lagi anak-anak yang membeli dagangan mereka. Lalu bagaimana mereka bisa membawa pulang uang yang cukup untuk mengepulkan dapur mereka. Dan menyekolahkan anak-anak mereka pula. Gizi mereka menjadi kurang karena tak bisa lagi membeli ikan dan daging karena tak sanggup lagi buat membelinya. Begitu juga hal yang sama dikeluhkan para pemilik warung yang tak jarang mengeluhkan tingginya harga-harga barang. Sehingga mereka juga terpaksa menjualnya lebih mahal. Atau mengurangi porsinya lebih sedikit. Otomatis langganan mereka juga kecewa. Kasihan penjual tomat dan cabe, pembeli mereka juga jadi berkurang. Ibu-ibu masak tanpa terasa lagi karena mengurangi bumbu-bumbunya.

Itu baru dampak kecil saja dari BBM naik. Jika gara-gara BBM naik setiap pengusaha menaikkan harga barangnya. Serta daya beli masyarakat berkurang. Apa yang akan terjadi. Bisa saja busung lapar kembali marak di negeri ini. Anak-anak putus sekolah. Karena enggak mampu berpikir lagi. Sebab gizi mereka sudah berkurang. Kemungkinan akan melahirkan para kanibal-kanibal yang tak lagi memikirkan orang lain kecuali kepentingan dirinya sendiri. Keinginan dan kebutuhannya sendiri yang terpenting bisa terpenuhi. Kehidupan bisa menjadi neraka karena setiap orang akan berpikir memenuhi perutnya saja.

Hahh…apa menjadi seseram itu ya. Kalau yang punya Tuhan pasti Yakin dan Percaya Ia akan merasa nyaman karena imannya. Ia enggak akan gantungkan hidupnya dengan para penguasa. Ia sadar, Tuhan pasti akan menolongnya dan memberikan jalan keluar dari setiap masalah-masalahnya. Itukah mungkin wacana pengosongan kolom agama menjadi pro kontra. Makanya yakinlah Tuhan itu ada. Jadi jangan pesimis dulu dengan hal-hal yang sedikit digambarkan diatas. Itu hanya kemungkinan, gejolak pasti ada. Hanya tergantung bagaimana menyikapainya saja. Jadi jangan karena gara-gara BBM naik, hidup serasa seperti di neraka. Hehehe……wassalam.

Baca Juga: Buka Pake Jilbab

By: Syaiful Bahri
Suara Menara Qalbu (SMQ) - 11 November 2014





Popular posts from this blog

“Kata Sambutan Ngunduh Mantu dari pihak Wanita”

Kata Pembuka dan Sambutan dari Pihak Wanita Saat Menerima Lamaran

“Asal Mula Nama Kue Bohong