Tak Mampu Mengejar



 Oleh : Syaiful Bahri


Gonjang-ganjing yang terjadi di depan pintu Syurga terdengar sampai di Bumi.
Pasal keributan itu terjadi karena ada perdebatan antara dua orang ahli ibadah.
Masing-masing ingin terlebih dahulu masuk kedalam Syurga.
Sebelum perdebatan menjadi lebih sengit. Kedua orang ahli ibadah tersebut mendatangi Ridwan yang merupakan Malaikat penjaga Syurga.


Ahli Ibadah I              : “Wahai Malaikat Ridwan. Ijinkan saya memasuki Syurga
                                       terlebih dahulu”.                      
Ahli Ibadah II             :”Tidak ! wahai Malaikat Ridwan. Aku yang lebih berhak
                                       masuk kedalam Syurga terlebih dahulu”.

Keduanya terus saling berselisih dan bertengkar di depan Malaikat Ridwan

Malaikat Ridwan          :“Oke-oke. Masalah ini harus segera diselesaikan.
                                         Sayamengetahui kalian berdua adalah hamba Allah
                                         yang sholeh.Kalian selalu menjalankan perintah Allah
                                        dan menjahui laranganNYA. Kalian Sholat, Berpuasa,
                                        Bayar Zakat, dan juga menunaikan Haji.
                                        Kalian sering melakukan amalan-amalan sunnah”.

Ahli ibadah I                 :“Nah.Itu sudah jelas wahai Malaikat Ridwan. Kebaikanku
                                        lebih banyak, karena aku terlebih dulu dilahirkan”.
Ahli ibadah II             : “Tidak bisa wahai Malaikat Ridwan. Umur seseorang
                                        tidak menjadi patokan dan ukuran ketaqwaan.”
Malaikat Ridwan        : “Baik, kalau demikian mari kita sama-sama melihat catatan
                                        dan rekaman Malaikat Rakib dan Atid. Tentang segala amal
                                        dan  perbuatan kalian”.



Mereka berdua menyetujuinya, dan sama-sama menyaksikan hasil rekaman segala amal ibadah dan perbuatan mereka didunia, yang ditampilkan di sebuah layar lebar. Mereka terkagum-kagum dengan apa yang dilihat. Benar. Keduanya adalah hamba Allah yang taat beribadah. Mereka bergaul dan bermasyarakat dalam pergaulan yang baik. Terhadap keluarga mereka saling mengasihi. Mereka rajin terbangun ditengah malam melaksanakan sholat tahajjud. Ibadah-ibadah sunnat dilakukan. Seperti sholat sunnat rawatib maupun puasa sunnat.
Tapi ada yang membedakan mereka. Itu dilihat oleh Malaikat Ridwan.
            Tiba-tiba suara Malaikat Ridwan mengejutkan mereka yang tengah terkagum-kagum melihat hasil rekaman perbuatan mereka.

Malaikat Ridwan        : “Hai dengar. Saya sudah tahu siapa yang lebih berhak diantara
                                        kalian untuk memasuki Syurga terlebih dahulu”.
Mendengar hal itu ahli ibadah I dan ahli ibadah II berdebar-debar menunggu apa yang akan dikatakan selanjutnya oleh Malaikat Ridwan.

Malaikat Ridwan        : “Hai Ahli Ibadah I, kemanakah kamu sering melakukan
                                       Sholat berjamaah?”
Ahli Ibadah I              : “Saya sering mendatangi Musholla untuk berjamaah
                                       Ya Malaikat Ridwan”.
Malaikat Ridwan        : “Dan kamu Ahli Ibadah II, kemana kamu melakukan
                                       Sholat berjamaah?”
Ahli Ibadah II             : “Saya selalu mendatangi Masjid-Masjid untuk sholat
                                       Berjamaah, ya Malaikat Ridwan”.

Kemudian Malaikat Ridwan diam dan mengangguk-anggukkan kepalanya, sambil tersenyum memandangi wajah kedua ahli ibadah yang mulai nampak tegang diwajahnya. Setelah itu dia berkata dengan suara yang agak diberat-beratkan.

Malaikat Ridwan        : “Baiklah, setelah tadi kita sama-sama menyaksikan rekaman
                                       tentang amal perbuatan kalian berdua. Maka saya
                                       memutuskan yang berhak masuk kedalam Syurga terlebih
                                       dahulu adalah, Kamu hai ahli ibadah II”.

            Mendengar keputusan itu.Ahli Ibadah I protes.

Ahli Ibadah I              : “Bagaimana bisa seperti itu wahai Malaikat Ridwan?”

Dengan tenang Malaikat Ridwan menjawabnya.

Malaikat Ridwan        : “Tahukah kamu ketika amal ibadah kalian berdua ditimbang.
                                       Saya melihat ada kejanggalan. Bahwa amal ibadah kamu
                                       Lebih ringan dari amal ibadahnya ahli ibadah II”.

Ahli ibadah I kelihatan bimgung dan terheran-heran.

Ahli Ibadah I              : “Bagaimana mungkin, Wahai Malaikat Ridwan. Saya tahu
                                        ahli ibadah II memang orang yang baik karena kami saling
                                       kenal dan bertetangga dengan baik. Kami sama-sama orang
                                       yang rajin beribadah. Karena kamipun sering sholat
                                       berjemaah bersama. Kadang kami duduk dan berkumpul
                                       dalam satu Majlis. Dan kami orang yang dimuliakan
                                       ditengah-tengah masyarakat”.        
Malaikat Ridwan        : “Ya, saya tahu.Tapi ada satu ibadah sunnah yang jarang kamu
                                       lakukan.Sehingga nilai ibadah kamu Tidak mampu mengejar
                                       nilai ibadah, Ahli ibadah II”.
Ahli Ibadah I              : “Ibadah apakah itu wahai Malaikat Ridwan?”
Malaikat Ridwan        : “Sholat Sunnat Tahyatul Masjid”.
Ahli Ibadah I              : ?????@
Ahli Ibadah II             : : )  : )

Baca Juga :Dunia Bawah Tanah
*****
Medan, 5 Juli 2011

Popular posts from this blog

“Kata Sambutan Ngunduh Mantu dari pihak Wanita”

Kata Pembuka dan Sambutan dari Pihak Wanita Saat Menerima Lamaran

“Asal Mula Nama Kue Bohong