Sapi Perahan dan PHK

Sapi. Pernah dengar nama kata Sapi? Pasti semua pernah mendengar nama itu. Hewan mamalia berkaki empat yang sering menjadi ikon dalam iklan di televisi. Hehe…kalau yang itu Sapi istimewa. Susu yang dihasilkannya, menjadikan sapi begitu disukai anak-anak.

Pernah dengar ada orang yang dibilang sapi? Heh, kenapa ya dibilang sapi? Yang jelas secara umum orang yang dipanggil dengan sebutan sapi, pasti akan merasa tersinggung bahkan menjadi marah. Loh, kok bisa? Bukankah sapi hewan yang banyak gunanya buat manusia?

Mungkin karena ada karakter buruk yang melekat di sapi. Diantaranya lambat dan sekali waktu harus dicambuk terlebih dahulu baru mau bekerja. Sapi bukanlah hewan yang kreatif, sapi hanya akan menurut dan mengikut tuannya kemanapun pergi bila sudah dicocok hidungnya dengan tali.

Sapi kadang melambangkan hewan yang malas, yang kerjanya hanya mau makan melulu. Kadang ia tidak sadar kalau ada orang yang mengambil dan memerah susunya. Sapi adalah hewan penurut, pasrah atas kemauan tuannya.

Nah..kalau anda sudah tahu dan mengenal hewan yang namanya sapi. Lalu apa maksud dari judul tulisan ini? Apa hubungannya Sapi dengan PHK?

Baiklah, saya hanya sedang menganalogikan saja seseorang dengan sapi. Anda mau disamakan dengan sapi? Tentu tidakkan. Saya tahu jawaban anda pasti TIDAK.
Namun dalam kenyataannya, banyak typekal manusia yang mirip seperti sapi. Boleh jadi Itu bisa saya, anda, keluarga kita, saudara, teman bahkan hampir sebagian besar orang yang mirip-mirip seperti sapi. Ups…maaf, tidak bermaksud untuk menyinggung perasaan anda. Pasti saya orang yang pertama marah bila dibilang sama seperti Sapi.

Sekali lagi saya mencoba mengatakan, Tidak ada seorang manusiapun yang mau disamakan dengan hewan. Namun ada juga yang senang jika disamakan dengan hewan. Kok bisa seperti itu ya? Mungkin perbedaannya terletak pada karakter yang dimiliki si hewan. Oh ya, kalau begitu tidak salah dong kalau saya mengatakan kita adalah manusia yang karakternya kadang mirip dengan hewan. Tergantung hewan yang mana. Apakah yang melambangkan arti positif atau negative. Kalau sapi sepertinya melabelkan tentang banyak hal yang negative ya?

Sudah cukup. Saya tidak mau berpanjang polemik tentang hal itu. Saya hanya ingin ada paradigm baru dari cara pandang berpikir kita tentang Sapi.

Sapi sebagai hewan yang penurut. Yang sekali waktu merelakan tubuhnya untuk dicambuk. Sapi dari dulu makanannya selalu rumput dan tinggal dikandang yang kadang tidak terjaga kebersihannya. Selalu mengikuti apa kemauan tuannya. Tidak bisa menolak. Dan menjadi sapi perahan yang terus diperas tenaganya. Namun sedikit sekali penghargaannya. Susunya diambil terus menerus tanpa bisa memberikan perlawanan. Kalau sudah tua dan tidak menghasilkan susu lagi, rumah potong hewan siap menampungnya.Dagingnya dipotong-potong dan dijual. Begitulah nasib sapi. Harganya turun naik. Sesuka hati pemilik  memperlakukannya.

Yach, tamat deh nasib si sapi kalau begitu. Terus hubungannya dengan PHK apa?

Hemm…sepertinya masih belum nyambung ya. Coba lihat disekeliling kita. Berapa banyak orang yang bekerja. Kemana mereka bekerja dan dimana? Pagi-pagi mereka sudah bersiap-siap untuk berangkat pergi bekerja, sampai sore bahkan hingga malam. Waktu dan tenaga mereka habis untuk bekerja. Tenaga dan pikiran mereka penuh diberikan untuk majikannya, dikantoran, pabrik-pabrik atau pun perusahaan-perusahaan lainnya. Tenaga dan pikiran mereka diperas untuk terpenuhinya kebutuhan sang majikan. Lalu apa yang sudah mereka dapatkan. Hingga mereka lelah dan tua. Akhirnya mereka pansiun atau diberhentikan karena tenaganya sudah tidak lagi berguna. Mereka di PHK. Tak ada penghargaan buat mereka. Mereka benar-benar tak lagi berguna tak dibutuhkan lagi oleh majikannya. Lalu apa….?

Karena mereka lelah dan sudah tua, akhirnya banyak diantara mereka yang putus asa. Yang tidak lagi bisa menikmati sisa hidupnya.

Nah…,Loo..Loo..!! Mumpung masih muda-muda, Ayo giat. Buat perbedaanmu dengan yang lain. Jangan mau menjadi sapi perahan yang kemudian di PHK oleh majikan. Hehe….

Baca juga:Persahabatan Yang Gagal

Nikmatnya Hidup.
Suara Menara Qolbu (SMQ)  :  Syaiful Bahri.
Rabu, 30 Januari 2013.
                                                     

Popular posts from this blog

“Kata Sambutan Ngunduh Mantu dari pihak Wanita”

Kata Pembuka dan Sambutan dari Pihak Wanita Saat Menerima Lamaran

“Asal Mula Nama Kue Bohong