Saatnya Kita Merubah Diri
Ramadhan
adalah momentum penting bagi umat Islam. Satu diantara dua belas bulan yang
didalamnya ada perintah kewajiban berpuasa kepada orang-orang yang beriman.
Ramadhan merupakan kesempatan emas untuk meningkatkan kwalitas iman dan amal ibadah. Orang yang mengaku
dirinya beriman akan menyambut kedatangannya dengan perasaan gembira dan selalu
merindukan kehadirannya. Ia akan segera mempersiapkan dirinya untuk beribadah
kepada Allah SWT. Barang siapa yang melaksanakannya dengan penuh keikhlasan,
Allah akan memberikan pangkat Taqwa kepadanya. Pangkat yang lebih tinggi dari
seorang professor, Jendral bahkan Presiden sekalipun. Orang-orang yang
senantiasa menjaga hatinya, fikirannya, lisannya dan segala tingkah lakunya
selama Ramadhan dengan berpuasa disiang harinya, Allah sendiri yang akan memberi
nilai pahalanya. Dan mereka adalah orang-orang yang mendapatkan kebaikan yang
banyak disisi Allah. Dan syurga adalah tempat baginya.
Allah
SWT senantiasa bersama dengan hambanya dimanapun hambanya berada. Allah adalah
pelindung bagi orang-orang beriman. Ketika seseorang tersesat, Dia akan beri
petunjuk. Dia akan membimbing dan memberi jalan keluar kepadanya. Banyak cara
Allah mengembalikan hamba-hambaNya. Tapi ada sebagian orang yang tidak
mengetahuinya justru berburuk sangka kepada Allah. Diantara cobaan dan musibah
yang ditimpakan Allah kepada seseorang adalah ujian keimanan. Dan Allah
berjanji tidak akan memberi beban yang berat sesuai dengan kemampuan hambanya.
Ramadhan
adalah bulan yang tepat bagi kita untuk berbenah diri. Bulan intropeksi. Bulan
mensucikan hati dari segala sifat yang dimurkai Allah. Ramdhan adalah bulan
penuh kesabaran dan bulan kasih sayang. Muliakan dan penuhi hari-harinya dengan
beribadah kepada Allah.
Sebagian
orang banyak yang lupa. Manakala ayat-ayat Allah terdengar dan suara adzan
dikumandangkan, mereka masih dilenakan oleh kesibukan pekerjaan,
sinetron-sinetron di tv dan kesenangan-kesenangan dunia lainnya. Yang pada
akhirnya menjauhkan diri mereka pada kewajiban yang telah diperintahkan. Ibadah sholat adalah hal pertama yang
diperhitungkan. Ketika yang pokok
tidak kita kerjakan tentu kemenangan tidak akan kita dapatkan. Sunggh Allah
maha besar. Allah maha peduli kepada hambanya.
Ketika
kita lupa dan menjauh dariNya. Ketika kehidupan dunia telah menyilaukan mata
kita. Ketika pangkat, jabatan dan harta benda yang kita miliki menjadi Tuhan
bagi kita. Hingga hawa nafsu memperbudak diri kita. Kini ramadhan datang
kembali mengetuk pintu hati kita untuk dekat kepadaNya. Disebelas bulan telah
berlalu. Segala soal kita hadapi.Segala macam intrik kehidupan dunia kita
lakukan. Salah dan dosa kita perbuat. Baik yang sengaja maupun yang tidak. Kini saatnya kita merubah diri. Memenuhi
panggilan wajib seorang hamba. Untuk datang keharibaanNya, sebagaimana
kewajiban umat terdahulu dengan harapan kita menjadi orang yang bertaqwa. Kita
datang memenuhi perintahNya sembari mensucikan batin dan memohonkan ampunanNya.
Siapkan
diri dengan melakukan segala amal sholeh. Dengan jiwa yang suci, perangi nafsu,
hidupkan malam-malam Ramadhan dengan mengkaji Alquran, Sholat Taraweh, dan
beribadah di siang hari bekerja karena
Allah. Kita perbanyak sedeqah, dan menghindari berkata keji serta memperbanyak
zikir dan bersilaturahmi.
Ketika
kita telah menyelam dalam lautan Ramadhan. Ketika kita merasakan manis dan
indahnya Ramadhan. Ketika hati kita telah dicerahkan. Ketika pikiran kita telah
dibukakan. Dan ketika gelap menjadi terang. Adalah waktunya bagi kita untuk
berbagi dan peduli kepada sesama. Tidak ada lagi perasaan lebih tinggi dan
memandang rendah seseorang karena status dan kedudukannya berbeda dengan kita.
Sesungguhnya kedudukan yang dipandang paling mulia disisi Allah adalah
Taqwanya.
Momentum
penting Ramadhan jangan kita sia-siakan. Jangan biarkan dia berlalu sebagaimana
berlalunya deburan ombak dipantai tanpa bekas. Lakukan apa saja dihari-harinya
untuk mencari keridhoan allah. Demi memperoleh kemuliaan dan kebaikannya.
Segera masuki pintu-pintu syurganya yang terbuka disaat pintu-pintu lain
tertutup (neraka). Kejar dan berlarilah
untuk cepat sampai kepadanya (syurga).
Manakala penghalang dan penggodanya masih dalam keadaan terbelenggu
(syeitan).
Suara
Menara Qalbu (SMQ) : Syaiful Bahri
Ramadhan
1428 H / September 2007 M