Penyesalan dan Taubat

Syaiful Bahri


Menyesal bukan akhir, tapi benih baru yang akan tumbuh. Jika menanamnya di lubang yang sama, maka diri akan jatuh sekali lagi. Tapi menyemailah atas nama-Nya dengan penuh tulus di bumi mana saja. Bercermin pada masa lalu, yang membuatmu menyesal. Bersujudlah. Mohon ampun kepada-Nya.


Semua pintu terbuka. Ada ruang-ruang kosong penuh waktu yang sudah lama menunggu. Kelak waktu ini akan bersaksi tentang masa hidupmu, maka isilah ruang ini. Semai benih penyesalan itu, sampai tumbuh menguat berakar di hati. Hingga kokoh tak ada lagi yang bisa meroboh keyakinanmu.

Berpegang teguhlah pada tali-Nya. Dia akan membimbing dan menenggelamkanmu di dalam lautan cinta-Nya yang maha luas. Semua limpahan rahmat dan karunia telah diberikan kepadamu. Maka nikmat Tuhan mana yang kamu dustakan.

Penyesalan adalah satu pintu hidayah. Setitik cahaya yang membuka gelap mata hati. Cahaya ini merupakan suatu karunia. Sebagai tanda, Dia tidak pernah meninggalkanmu.

Dia yang mendengar doa-doamu. Dia yang mengetahui segala yang tersirat dalam hati. Yang menutup aib. Dia mewujudkan mimpi disetiap asa gerak bibirmu. Memanggilmu kembali dalam pelukan rahim-Nya. Sekalipun tubuh penuh berlumpur dosa. Pinta taubat-Nya selalu terbuka.

Jagalah Dia, maka Dia akan menjagamu. Menjaga-Nya, maka Dia ada dihadapanmu. Meminta tolonglah kepada-Nya, maka Dia akan menolongmu. Dia dekat, lebih dekat dari urat lehermu.  Dia senantiasa ada bersamamu. Di waktu yang lalu, kini dan esok. Dimanapun kamu berada. Maka kenalilah Dia sebagai Rabbmu.

Selagi nyawa dan raga masih bersatu. Pintu taubat masih terbuka. Sebelum penyesalan di akhirat nanti. Karena tak ada kesempatan lagi untuk kembali, ketika diri sudah mati. 
Bertobatlah!

Syaiful Bahri
suaramenaraqalbu
Januari2022


























Popular posts from this blog

“Kata Sambutan Ngunduh Mantu dari pihak Wanita”

Kata Pembuka dan Sambutan dari Pihak Wanita Saat Menerima Lamaran

“Asal Mula Nama Kue Bohong