Wirid Cinta Akhir Tahun

 Syaiful Bahri


Rabb, Aku tak bisa bersembunyi dari Malaikat-Mu yang tidak pernah absen mengawasi. Lembaran catatan penuh, tentang diri yang sering hilang hati dari mengingat-Mu. Tumpukan dosa lebih banyak dari sebab perbuatan buruk ucapan dan hina laku tubuh. Tiap detik menghirup udara agar jantung terus berdetak, tapi aku lupa bersyukur bahwa detik ini milik-Mu. Tubuh penuh lumpur kealpaan. Silau drama dunia menghanyutkan aku ke tengah lautan tanpa arah. 

Waktu yang tertata dari detik ke menit, terus berputar. Jam yang melingkar di tangan juga pada genggaman dan dinding, hanya asesoris kehidupan, mode dan gaya. Padahal hari terus berganti dan Tuhan telah bersumpah demi waktu. Tapi masih juga lalai, sungguh merugi. Seperti daun kuning yang mengering dan mudah terbakar. Waktu bukanlah benda, jarum dan angka-angka. Tapi ia adalah makna. 

Rabb, antaran debu yang melayang dihembus angin taklah beterbangan tanpa seizin-Mu. Semua laku dan perbuatan, senyum, tangis dan tawa, serta kesedihan dan kegembiraan adalah tulisan takdir-Mu, aku hanya pelaku yang berikhtiar memilih pilihan-Mu. Terkadang godaan terlalu kuat, hingga membobol pintu keimanan yang tak terkawal. Melepasnya dari hati. Hingga jalan lurus-Mu menjadi bengkok, Sebab hilangnya cahaya-Mu. 

Bila waktu berganti, siang menjadi malam dan malam tenggelam dengan terbitnya matahari tanpa bulan dan bintang. Sebelum kusujud dan bertasbih. Tangguhkan perpisahan ruh dari jasadku. Beri aku waktu untuk mengulang di hari ini, berpeluh dalam pelukan rahman dan rahim-Mu. Mewiridkan tasbih cinta, menggemakan keagungan dan kebesaran-Mu. 

Rabb, Engkaulah pemilik waktu. Aku ingin ada disetiap waktu ini. Mencicipi manisnya karunia-Mu disetiap waktu yang berganti. 

Syaiful Bahri

suaramenaraqalbu

Labura : 30122021






Popular posts from this blog

“Kata Sambutan Ngunduh Mantu dari pihak Wanita”

Kata Pembuka dan Sambutan dari Pihak Wanita Saat Menerima Lamaran

“Asal Mula Nama Kue Bohong