Orang Hebat

 Syaiful Bahri


Upss...selesai juga baju perasan terakhir tergantung di atas jemuran. Enggak buang waktu banyak lagi, selanjutnya aku langsung memindahkan piring dan gelas-gelas kotor yang terpakai saat berbuka puasa dan sahur tadi malam. Sebaskom full...plus wajan dan panci rice cooker.

Sembari menikmati cahaya matahari pagi. Dan mendengar suara burung yang sering berkicau bertengger di atas ranting pohon sirsak yang kering. Wuiihhh...kicauan yang saling bersahutan. Kerenn...sering terdengar ditelingaku di belakang rumah. Kecuali burung jomblo yang hanya bertengger sembari mencatut bulu-bulunya. Wehhh...itu kawanku. Hehe...

Tak pake lama skill tangan dewa pun mulai bekerja. Memilih dan memilah, menyiram hingga membuih. Cuciii...piriiinngg...wkwk. sampai bersih.
Dan...

Tiba-tiba muncul di kepalaku sesuatu yang menginspirasi. Setiap individu itu unik. Masing-masing memiliki ciri dan khasnya tersendiri. Allah menciptakan manusia sabagai sebaik-baik makhluk. Terlepas apakah ia terlahir dalam rupa dan fisik sebagai manusia normal lainnya. Setiap manusia yang terlahir pasti memiliki peran untuk menyempurnakan manusia yang lain.

Sebagaimana seorang Abdullah bin Ummi Maktum, lelaki buta yang mendatangi Nabi Muhammad SAW saat sedang menerima kunjungan para pembesar2 Quraisy. Sebab kedatangannya itu maka Allah menurunkan wahyu. Sehingga ada banyak pesan moral yang tersampaikan buat umat manusia.

Di sisi lain Allah maha melihat dan memperhatikan segala gerak tubuh dan hati kita. Seperti sikap nabi yang bermuka masam dan berpaling dari Abdullah bin ummi maktum. Padahal Nabi belum mengetahui maksud dan tujuan kedatangannya. Karena itulah Allah langsung menegur dan mengingatkan nabi.

Dengan keunikan lelaki buta itu dan sikap sang nabi terhadapnya maka ada banyak pesan yang didapat.

1. Jangan berwajah masam, cemberut, menggerutu dan mengeluh terhadap orang lain.
2. Jangan berpaling dan meninggalkan orang yang datang sebelum tahu maksud dan tujuan kedatangannya.
3. Jangan berprasangka buruk dulu terhadap orang lain.
4. Orang yang berada disekelilingmu belum tentu lebih baik.
5. Jangan mengira jabatan yang dimiliki seseorang akan membawamu menjadi lebih baik sehingga membuatmu untuk lebih dekat dengannya.
6. Jangan pernah meremehkan atau merendahkan orang lain.
7. Sekali-kali jangan pernah mengabaikan orang lain, boleh jadi dia adalah penolong bagimu.

Hemm...dari mencuci piring, kok sampai ke pikiran surat 'Abasa (80) ya..hehe.

Oke. Semoga bermanfaat. Piring dan gelas pun kembali kinclong.
Teruslah berbuat baik dan tetaplah tersenyum.

Hanya orang hebat yang bisa melihat orang hebat lainnya walaupun ia sedang belum bersinar.

Syaiful Bahri
Suara Menara Qalbu (SMQ)

Popular posts from this blog

“Kata Sambutan Ngunduh Mantu dari pihak Wanita”

Kata Pembuka dan Sambutan dari Pihak Wanita Saat Menerima Lamaran

“Asal Mula Nama Kue Bohong