“Corona dan Negeri Tak Bertuhan”
By: Syaiful Bahri Konon ceritanya, setiap 100 tahun sekali muncul wabah yang mematikan. Penyakit pembunuh yang menyeramkan menyerang manusia tanpa pandang buluh. Pembunuh yang tidak kenal kompromi kepada siapa pun. Pembunuh yang tidak mau tawar menawar. Apalagi suap menyuap dengan dollar dan nilai mata uang negeri mana pun. Wabah pembunuh itu muncul tiba-tiba. Ia wabah penyakit menular yang bergerak sangat cepat. Secepat kilat menyambar. Tidak terlihat dan tertangkap oleh mata. Bentuknya tidak dikenali, sangat buruk rupa. Orang menyebutnya dengan virus. Katanya, seratus tahun yang lalu seorang petapa sakti berkaca mata pernah melihatnya. Seketika kesaktiannya menghilang. Petapa sakti tersebut sangat terkejut karena ia merasakan tubuhnya menjadi lemah. Tongkatnya jatuh dan terlepas dari genggamannya. Kakinya gemetar tak kuat menopang tubuh gendutnya. Kedua matanya seolah hendak keluar dari kelopaknya. Wajahnya pucat, mulutnya menganga seolah ingin teriak histeri...